Mengenal Watake Tembang Mijil : Seni Musik Jawa Kuno - phunsukhwang.blogspot.com

Mengenal Watake Tembang Mijil : Seni Musik Jawa Kuno

Watake Tembang Mijil adalah sebuah tradisi seni musik Jawa kuno yang telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno. Watake Tembang Mijil biasanya dilakukan pada acara-acara adat, seperti upacara pernikahan, khitanan, dan juga saat acara peringatan Hari Jadi sebuah Desa. 

Mengenal Watake Tembang Mijil : Seni Musik Jawa Kuno
Mengenal Watake Tembang Mijil : Seni Musik Jawa Kuno

Dalam Watake Tembang Mijil, para penari menari dengan iringan tembang yang dinyanyikan oleh para penyanyi. Biasanya, para penyanyi akan duduk di atas sebuah panggung yang terbuat dari bambu yang disebut sebagai watake. 


Watake ini dipercayai sebagai tempat para dewa berkumpul dan menikmati musik serta tarian yang dilakukan.

 

Sejarah Watake Tembang Mijil

Watake Tembang Mijil telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 Masehi. Pada saat itu, Watake Tembang Mijil biasanya dilakukan sebagai upacara keagamaan dan juga sebagai hiburan rakyat. 

 Pada masa Kerajaan Mataram Kuno, Watake Tembang Mijil telah menjadi bagian dari kebudayaan Jawa. Setiap raja pada masa itu wajib mempersembahkan acara Watake Tembang Mijil setiap tahunnya sebagai tanda syukur kepada para dewa atas limpahan rahmat yang diberikan. 

 Seiring berjalannya waktu, Watake Tembang Mijil pun semakin berkembang dan menjadi semakin populer di kalangan masyarakat Jawa. Meskipun sudah berusia ribuan tahun, Watake Tembang Mijil masih tetap lestari dan terus dijaga keberadaannya hingga saat ini.

 

Unsur-Unsur dalam Watake Tembang Mijil

Watake Tembang Mijil terdiri dari beberapa unsur penting, antara lain sebagai berikut:

1. Tembang

Tembang adalah bagian yang paling penting dalam Watake Tembang Mijil. Tembang ini biasanya dinyanyikan oleh seorang penyanyi yang dilengkapi dengan alat musik tradisional seperti gendang, kendang, dan juga seruling. 

 Tembang dalam Watake Tembang Mijil biasanya memiliki makna yang dalam dan sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Beberapa tema yang sering diangkat dalam tembang Watake Tembang Mijil antara lain adalah tentang cinta kasih, kehidupan sosial, dan juga kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Tari

Tari merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam Watake Tembang Mijil. Tari ini biasanya dilakukan oleh para penari yang memakai pakaian adat Jawa. Gerakan tari dalam Watake Tembang Mijil biasanya terinspirasi dari gerakan-gerakan alam, seperti angin, air, dan juga tumbuhan. 

 Para penari dalam Watake Tembang Mijil biasanya menari dengan gerakan yang lembut dan mengalir, seakan-akan mengikuti alunan musik yang dinyanyikan oleh para penyanyi.

3. Watake

Watake adalah panggung tempat para penyanyi duduk dan menampilkan tembang-tembang Jawa kuno. Watake dalam Watake Tembang Mijil biasanya terbuat dari bambu dan dihiasi dengan berbagai macam ukiran dan hiasan. 

 Watake juga dianggap sebagai tempat para dewa berkumpul dan menikmati musik serta tarian yang dilakukan. Oleh karena itu, Watake dalam Watake Tembang Mijil selalu dijaga dengan rapi dan dihormati oleh para penari dan penyanyi.

 

Cara Penampilan Watake Tembang Mijil

Penampilan Watake Tembang Mijil biasanya dimulai dengan sebuah pembukaan atau pembacaan doa oleh seorang pemuka agama. Setelah itu, para penyanyi dan penari akan memasuki area panggung dan mulai menampilkan tembang dan tari.

 Biasanya, dalam penampilan Watake Tembang Mijil, terdapat beberapa babak atau bagian yang berbeda-beda. Setiap babak ini biasanya memiliki tema dan cerita yang berbeda, dan dilakukan dengan gerakan tari dan musik yang berbeda pula. 

 Penampilan Watake Tembang Mijil juga biasanya diiringi dengan pencahayaan yang khusus, seperti lampu-lampu yang berwarna-warni dan juga lampu-lampu yang bergerak mengikuti irama musik.

 

Peran Watake Tembang Mijil dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Watake Tembang Mijil merupakan salah satu kebudayaan tradisional yang masih lestari hingga saat ini. Peran Watake Tembang Mijil dalam kehidupan masyarakat Jawa sangatlah penting, terutama dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan dan seni musik tradisional Jawa. 

 Selain itu, Watake Tembang Mijil juga memiliki peran penting dalam upaya mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi antarwarga. Acara Watake Tembang Mijil biasanya dihadiri oleh seluruh warga desa, sehingga menjadi momen yang tepat untuk saling bersilaturahmi dan mempererat hubungan sosial antarwarga.

 

Keberlangsungan Watake Tembang Mijil di Masa Depan

Meskipun Watake Tembang Mijil sudah memiliki usia yang sangat tua, tradisi ini masih terus dilestarikan hingga saat ini. Namun, keberlangsungan Watake Tembang Mijil di masa depan masih menjadi perhatian, mengingat semakin sedikitnya generasi muda yang tertarik untuk belajar dan mempertahankan tradisi ini. 

 Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk terus mempromosikan Watake Tembang Mijil ke masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka bisa lebih mengenal dan tertarik untuk mempelajari dan menjaga keberlangsungan tradisi ini. 

Selain itu, perlu juga adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat dalam bentuk program-program yang mendukung pelestarian seni dan budaya tradisional, termasuk Watake Tembang Mijil.

 

Kesimpulan

Watake Tembang Mijil adalah sebuah kebudayaan tradisional Jawa yang masih lestari hingga saat ini. Acara ini biasanya dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penyembahan kepada para dewa, serta sebagai bentuk hiburan dan ajang silaturahmi antarwarga. 

 Dalam penampilannya, Watake Tembang Mijil dilakukan dengan tari dan musik yang mengalir dan lembut, serta diiringi dengan pencahayaan yang khusus. Keberlangsungan tradisi ini di masa depan memerlukan upaya dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari masyarakat dan pemerintah, agar tetap bisa lestari dan menjadi bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan.

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Watake Tembang Mijil : Seni Musik Jawa Kuno"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel